Tottori, 01 April 2025
Pada awal musim semi di Jepang, ketika suhu terkadang masih dibawah 10 °C terdapat spesies jamur yang sering dijumpai tumbuh dibawah pohon bunga kamelia. Jamur ini bernama Ciborinia camelliae atau dalam bahasa jepang dikenal dengan ツバキキンカクチャワンタケ (Camellia kinkanchawantake) yang termasuk sebagai jamur Ascomycota. Siapa sangka jamur yang seperti cawan ini merupakan jamur patogen terkenal yang secara spesifik menyerang bunga kamelia dan menyebabkan kelopaknya berwarna coklat (penyakit layu bunga/ flower blight), sehingga dapat menurunkan nilai estetika dari bunga kamelia.
Bunga kamelia yang terinfeksi menunjukkan warna coklat di kelopaknya
Ketika bunga kamelia sedang bermekaran, jamur Ciborinia camelliae membentuk tubuh buah (apothecia) untuk menyebarkan jutaan askospora (spora seksual) melalui bantuan angin. Ketika askospora tersebut mendarat ke bunga kamelia yang sehat, mereka berkecambah dan mulai menginfeksinya. Setelah nutrisi bunga berhasil mendukung hidup jamur ini, hifa-hifa jamur ini kemudian bersatu di dasar kelopak bunga dan mengubahnya menjadi keras atau dikenal dengan sebutan 'sklerotia'. Kelopak yang "membawa" sklerotia ini lalu gugur ke tanah seperti bibit baru untuk menumbuhkan tubuh buah Ciborinia camelliae pada keadaan yang tepat. Namun jika lingkungan tidak mendukung, sklerotia ini dapat dorman menahun menjaga agar siklus hidupnya tidak terputus meskipun diterpa panasnya musim panas.
Tubuh buah (apothecia) dari Ciborinia camelliae
Atas: tubuh buah (apothecia) (panah menunjukan kumpulan askus atau kantong spora)
Bawah: sklerotia atau kumpulan hifa yang mengeras berpadu dengan jaringan bunga kamelia (panah menunjukan hifa Ciborinia camelliae)
Kiri: askus atau kantung spora yang berisi 8 askospora di dalamnya
Kanan: askospora yang siap menginfeksi bunga kamelia yang sehat dengan bantuan angin
Meskipun jamur Ciborinia camelliae merupakan jamur patogen yang berbahaya bagi pencinta bunga kamelia, bagi saya jamur ini justru mengesankan karena menunjukkan keunikan strategi pertahanan spesies untuk meneruskan siklus hidupnya. Semoga di tahun berikutnya saya dapat berjumpa lagi dengan jamur ini.
Penulis: Mega Putri Amelya (7/22/2025)
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Nagamune san yang telah menunjukan lokasi dimana jamur ini tumbuh dan juga kepada Shimomura sensei yang telah mengizinkan untuk penggunaan mikroskop.